Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
Selamat Datang Di Blog Novi Andriana Baca Selengkapnya: Cara Membuat Tulisan Berjalan (Marquee) Pada Blog http://bisikan.com/cara-membuat-tulisan-berjalan-marquee-pada-blog#ixzz3XtTggKb6

Pencarian

Selasa, 14 April 2015

Perkembangan Kreativitas


Hasil gambar untuk kreativitas
                                                                  KREATIVITAS

Pengertian kreativitas menurut beberapa tokoh
Apa sih kreativita situ ?? banyak sekali pendapat mengenai apa itu kreativitas. Berikut pengertian kreativitas menurut beberapa tokoh. .
Menurut buku Muhammad Ali dan Muhammad Asrori (20011:41) Baron mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya.
Guilford menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai ciri-ciri seorang kreatif. Guilford mengemukakan dua cara berfikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Car berpikir konvergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan berpandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai alternatif jawaban terhadap suatu persoalan. Guilford menekankan bahwa orang-orang kreatif lebih banyak memiliki cara-cara berpikir divergen dari pada konvergen.
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan karya-karya yang baru yang dapat berwujud aktivitas imajinatif dan kreativitas juga dapat memahami kesenjangan atau hambatan dalam hidupnya, orang-orang kreatif lebih banyak memiliki cara-cara divergen  dan mengomunikasikan karya-karyanya serta memodifikasi karya-karya yang baru lalu diterapkan ke dalam suatu tindakan.


Tahap – Tahap Perkembangan Kreatifitas
Menurut M. Ali dan Asrori (2011, 51) tahap –tahap perkembangan kreatifitas, Proses kreatif berlangasung mengikuti tahap – tahap tertentu. Tidak mudah mengidentifikasi secara persis pada tahap manakah suatu proses kreatif itu sedang berlangsung. Apa yang diamati ialah gejalanya berupa prilaku yang ditampilkan individu. Menurut M. Ali dan Asrori (2011, 51) tahap –tahap perkembangan kreatifitas meliputi :
1.      Persiapan (Preparation)
Hasil gambar untuk persiapan       
Pada tahap ini, individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalahyang dihadapi. Individu mencoba memikirkan berbagai alternatif pemecahan terhadap masalah yang dihadapi. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalamanyang dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai kemungkinan jalan yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah itu. Namun, pada tahap ini belum ada arah yang tetap meskipun sudah mampu mengeksplorasi berbagai alternatif pemecahan masalah. Pada tahap ini masi amat diperlukan pengembangan kemampuan berpikir divergen.
2.      Inkubasi (Incubation)
Hasil gambar untuk animasi kartun bermain       
Pada tahap ini, proses pemecahan masalah “dierami” dalam alam prasadar, individu seakan – akan melupakannya. Jadi pada tahap ini individu seolah – olah melepaskan diri untuk sementara waktu dari masala yang dihadapinya, dalam pemikiran tidak memikirkan secara sadar melainkan “mengendapkannya” dalam alam prasadar. Proses inkubasi ini dapat berlangsung lama, (berhari – hari atau bahkan bertahun - tahun) dan juga bisa sebentar (beberapa jam saja) sampai kemudian timbul inspirasi atau gagasan untuk pemecahan masalah.
3.      Iluminasi (ilumination)
             Hasil gambar untuk animasi ide
Tahap ini sering disebut sabagai tahap munculnya instigh. Pada tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan – gagasan  serta proses – proses psikologi yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru. Ini timbul setelah diendapkan dalam waktu yang lama atau juga bisa sebentar pada tahap inkubasi.
4.      Verifikasi (Verivication)
Hasil gambar untuk verifikasi       
Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan kovergen serta menghadapkannya pada realitas. Pada tahap ini, pemikiran divergen harus diikuti pemikiran konvergen. Pemikiran sikap spontan harus diikuti oleh pemikiran selktif dan sengaja. Penerimaan secara total harus diikuti secara kritik. Firasat harus diikuti oleh pemikiran logis. Keberanian harus diikuti oleh sikap – sikap hati –hati. Imajinasi harus diikuti oleh pengujian yang relitas.


Ciri –ciri Kreativitas Remaja
Menurut David Cambell, dalam A.M Mangunhardjana (1986,27), ciri- ciri pokok, meliputi
1.      Kelincahan mental – berpikir dari segala arah 
Hasil gambar untuk animasi berpikir segala arah       
Kelincahan mental (mental agility) adalah kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan – gagasan,konsep,lambang-lambang,kata-kata,angka-angka, dan khususnya melihat hubungan- hubungan yang tak biasa antara ide-ide,gagasan-gagasan dan sebagainya itu.
Berpikir ke segala arah (divergent thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan ,menyebar ke segala arah, segi. Daripada langsung sibuk mencari jawaban yang benar , berpikir ke segala arah mendorong kita untuk mencari berbagai jawaban yang berbeda , yang mungkin.
2.      Fleksibilitas konseptual 
Hasil gambar untuk fleksibilitas kartun      
Fleksibilitas konseptual (conceptual flexbility) adalah kemampuan untuk secara spontan mengganti cara memandang , pendekatan ,kerja yang tak jalan.
3.      Orisinalitas
Orisinalitas (originality) adalah kemampuan untuk menelorkan ide , gagasan , pemecahan , cara kerja yang taidak lazim , (mesti tak selalu baik ), yang jarang, bahkan “mengejutkan “.
4.      Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas
Hasil gambar untuk benang ruwet berwarna
     
Dari penyelidiki diketemukan bahwa pada umumnya, orang-orang kreatif lebih menyukai kerumitan daripada kemudahan , memilih tantangan dari keamanan, cenderung pada yang banyak tali-temalinya (complexity) dari yang sederhana (simplicity). Akibatnya meraka dapat bertemu dengan gagasan-gagasan aneh, tali-temali antaraperkara yang mengejutkan , dan hal-hal baru daripada orang-orang yang puas dengan yang mudah , aman dan sederhana.
5.      Kecakapan dalam banyak hal
Para manusia kreatif pada umumnya mempunyai banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple skills).
6.      Kemampuan untuk berkerja keras 
Hasil gambar untuk kerja keras          
Apabila orang-orang kreatif melukiskan diri, mereka menyatakan hal yang sama, hanya dengan ungkapan yang berbeda: “Saya hanya bekerja keras....”. Mereka bekerja keras membanting tulang, memeras tenaga berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Mereka sungguh-sungguh hidup dalam arena kreatif, entah di bidang seni, imu, atau profesi mereka di bidang politik, hukum, dagang, dan lain-lain. Pekerjaan mereka sungguh-sungguh “menelan” hidup meraka, seperti kata Bagong Kussudiardjo pada suatu hari : “ saya ini seorang seniman. Maka yang saya oikirkan dan kerjakan sejak bangun tidur pagi sampai banin tidur pagi berikutnya adalah seni. Yah, hanya seni saja...”.
7.      Berpikiran mandiri 
Hasil gambar untuk animasi berpikir mandiri                  
Orang-orang kreatif memiliki rasa individual yang kuat. Mereka membuat keputusan sendiri. Mereka percaya kepada daya pikir mereka. Mereka mempunyai pendapat sendiri ( independent judgement).






8.      Pantang menyerah
Hasil gambar untuk animasi pantang menyerah       
Sebagian karena percaya atas pikirannya sendiri dan tidak selalu ambil pusing pendapat-pendapat orang lain dan sebagian karena mempunyai gambaran baik tentang diri sendiri sebagai akibat keberhasilan di masa lampau, orang-orang kreatif tidak takut gagal. Mereka mau, rela, senang untuk mencoba lagi dan pantang menyerah. Meraka memiliki daya lentuk dan lentur (resilience). Kadang-kadang mereka bahkan tidak melihat kegagalan sebagai kegagalan, tetapi sekedar gangguan kecil yang tak mengenakkan di jalan menuju sukses.
9.      Mampu berkomunikasi dengan baik
Pencipta paling cemerlang di dunia, tetapi tanpa kecakapan berkomunikasi, akan tidak efektif. Orang-orang kreatif pada umumnya juga komunikator-komunikator yang baik ( good communicators), mendalam, jelas dan bagus. Hal ini tidak berlaku di bidang sastra, drama, TV, film, tetapi juga di bidang ilmu dan arsitektur. Karena untuk mewujudkan “ impian “ mereka, meraka harus menjelaskan perkara dan meyakinkan orang. Tanpa kecakapan komunikasi, ide, atau gagasan mereka tidak ditangkap dengan lengkap dan benar. Tanpa kecakapan komunikasi, argumen-argumen mereka tak terumuskan dengan baik dan meyakinkan orang. Maka tidak mengherankan bahwa pada umumnya, orang-orang kreatif adalah penulis dan penceramah yang baik. Oleh kecakapan itu, mereka menarik perhatian masyarakat untuk suatu karya cipta yang baru, berupa ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja baru.
10.  Keinginan tahu intelektual
Orang-orang kreatif mempunyai keinginan tahu (intellectual curiosity) yang tak habis-habisnya mengenai hal-hal yang ditemukan dalam hidup mereka. Pegangan kerja pada wartawan yang lazim: apa, di mana, kapan, siapa, bagaimana, seperti sudah menyatu dengan dirinya. Berhadapan dengan suatu alat baru misalnya, mereka terus mengajukan serentetan pertanyaan: alat apa itu, di mana pabrik yang memproduksinya, kapan dibuat, siapa penemunya, bagimana cara kerjanya? Mereka selalu bertanya, mempertanyakan, mecari informasi, memikir-mikirkan kemungkinan- kemungkinan baru.
11.  Kaya homur dan fantasi
Hasil gambar untuk animasi humoris       
Kebanyaaan orang-orang kreatif memiliki rasa humor ( sense of  humor ) yang tinggi dan kaya dengan fantasi ( fantasy ). Mereka mencari yang aneh-aneh dan kurang menaruh minat untuk mengatur pikiran, emosi, dorongan hati dan gejolak jiwa mereka. Mereka hidup dalam dunia yang penuh permainan dan khayalan. Mereka mampu mendapatkan dunia yang luas dan penuh dengan berbagai unsur menarik. Hal ini mendoring mereka makin terjun dalam kegiatan-kegiatan kreatif dan ada-ada saja yang dicipta.


Pendekatan Terhadap Kreativitas
Pendekatan dalam studi kretivitas menurut Mohammad Ali dan Asrori (2011;45) dapat dibedakan menjadi 2 jenis,yaitu sebagai  pendekatan psikologis dan sosiologis (Torrence,1981; Dedi Supriadi,1989) pendekatan psikolog lebih melihat kretivitas dari segi kreativitas yang ada dalam diri individu sebagai fektor-faktor yang menentukan kretivitas,seperti inteligensi, bakat, motivasi, sikap, minat, dan disposisi kepribadian lainnya. Salah satu pendekatan psikolog yang digunakan untuk menjelaskan kreativitas adalah pendekatan holistik.
       Pendekatan sosiologis berasumsi bahwa kreativitas individu merupakan hasil dari proses interaksi sosial, dimana individu dengan segala potensi dan disposisi kepribadiannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat individu itu berada, yang meliputi ekonomi, politik, kebudayaan dan peranan keluarga


Hambatan yang menghalangi kreativitas dan Upaya Membantu Perkembangan Kreatifitas dan Implikasinya Bagi Pendidikan
1.      Pilihan karier sering tidak realistis atau terlalu tinggi.
          Hasil gambar untuk animasi karir tinggi
Kemampuan kreatif anak cenderung memiliki karier yang tidak realistis atau tidak lazim sejauh di presepsi oleh lingkungannya. Kondisi psikologi seperti ini jika tidak di arahkan atau di bimbing dengan baik untuk mengarahkan kepada pilihan yang tepat bisa berakibat menimbulkan frustasi pada karir yang kurang tepat.

2.      Hubungan dengan teman  sebaya dan guru sering kali terlalu kritis, berani menentang pendapat yang tidak disetujui, dan terlalu kuat mempertahankan pendapatnya sendiri.
Hasil gambar untuk animasi teman sebaya bertengkar       
Potensi kreatifitasnya yang cenderung kritis, memiliki pendapat sendiri, tidak mudah percaya dan kadang memiliki keinginan berbeda. Sifat-sifat seperti inilah yang sering kali menyebabkan dijauhi teman atau kurang disenangi guru.

3.      Perkembangan yang tidak selaras antara aspek intelektual dengan aspek emosional dan sosialnya.
Terkadang potensi kreatif tidak dapat mengakomodasi dengan lingkungan, masalah ini disebut uneven development antara kematangan intelektual dengan aspel emosional dan sosialnya.
4.      Selalu memerlukan dan memiliki tokoh ideal. Jika tidak ada tokoh-tokoh ideal yang sangat didambakannya, dikhawatirkan mengidealkan tokoh yang salah.
Kelangkaan tokoh ideal karena kelangkaan informasi dapat mengakibatkan anak kreatif tersesat kepada pilihan tokoh ideal yang salah. Masalah kadang muncul dan bisa menghambat kekreatifitasan anak, hal ini tidak lepas dari hal-hal yang berkaitan dengan pribadi anak ataupun lingkungannya, masalah-masalah yang sering di alami anak-anak kreatif yaitu :



Faktor-faktor yang mengahambat berkembangnya kreativitas menurut  Muhammad Ali (2011,57) adalah sebagai berikut :
a.   Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam menanggung risiko, atau upaya mengejar sesuatu yang belum di ketahui.
b.      Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial.
c.       Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan penyelidikan.
d.      Stereotip peran seks atau jenis kelamin.
e.       Diferensiasi antara bekerja dan bermain.
f.       Otoritarianisme.
g.      Tidak menghargai  terhadap fantasi dan khayalan.
Sejalan dengan pembahasan tentang hambatan yang menghalangi kreativitas menurut David dalam A.M Mangunhardjana (1986, 56-62)
a.       Takut gagal
b.      Terlalu sibuk dengan tata tertib dan tradisi
c.       Gagal melihat kekuatan yang ada
d.      Terlalu pasti
e.       Enggan untuk mempengaruhi
f.       Enggan untuk bermain - main
g.      Terlalu mengharap hadiah


Peran Lingkungan yang Mendorong Perkembangan Kreativitas
      1.      Peranan Sekolah Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak
                      Hasil gambar untuk sekolah
     Menurut Utami Munandar (2009,76) karakteristik guru anak berbakat dapat digolongkan menjadi karakteristik filosofis, professional, dan pribadi. Karakteristik filosofis penting karena pandangan guru mengenai pendidikan ikut menentukan pendekatan mereka terhadap  siswa di kelas. guru anak berbakat perlu mencerminkan sikap kooperatif dan demokratis, serta mempunyai kompetensi dan minat terhadap proses pembelajaran. Karakteristik professional meliputi strategi untuk mengoptimalkan belajar siswa berbakat, keterampilan bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan dan pemahaman psikologi siswa berbakat. Karakteristik pribadi meliputi empati, dan toleransi terhadap ketaksaan (ambiguity), kesejatian, aktualisasi diri, dan antusiasme (semangat). Persiapan guru aak berbakat dapat melalui program bergelar atau program pelatihan dalam jabatan.  program pelatihan dalam jabatan adalah pelatihan jangka pendek. Saran Gallagher dan Renzulli berguna untuk merencanakan pelatihan efektif bagi guru. Kita perlu membedakan peranan mentor pribadi yang di pilih anak dan mentor narasumber yang dipilih oleh sekolah. Orang tua dapat membantu penyelenggaraan program anak berbakat disekolah, misalnya ikut merancang berbagai kegiatan belajar, mencari narasumber, merencanakan karya wisata, dan sebagainya. Peranan dari psikolog dan konselor dibahas dengan penekanan pada kebutuhan anak interaksi yang terus menerus dan dialogis untuk membeeri nasihat, dukungan dan bantuan dalam membantu pengembangan sepenuhnya dari anak berbakat.
     Sejauh mana guru dapat mengajar kreativitas? Ditinjau dari model Amabile, kreativitas merupakan titik atau daerah pertemuan antara tiga komponen. Dari tiga komponen ini, keterampilan bidang dapat dilatih oleh guru, demikian pula keterampilan berpikir dan  bekerja kreatif, namun motivasi intrinsik tidak dapat diajarkann secara langsung, tetapi dapat tumbuh dalam iklim kelas yang menunjang kreativitas.
     Sikap guru dalam pembelajaran yang meningkatkan motivasi internal dan prestasi belajar siswa, ialah jika memberi instruksi tanpa mengawasi tetapi mengarahkan, di bandingkan dengan pemberian instruksi tanpa pengarahan atau pemberian instruksi yang mengawasi dan mengarahkan, yang terakhir sangat membatasi otonomi anak. Anak akan kreatif jika guru mendorong otonomi anak.
     Kelas terbuka dengan struktur yang tidak kaku dan memberikan perhatian individual, lebih memupuk pengembangan kreativitas anak dibandingkan dengan kelas tradisional.

      
2.      Peranan Keluarga Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak
Hasil gambar untuk keluarga      
     Menurut Utami Munandar (2009,) Penting pula peranan kelompok orang tua anak berbakat sebagai pendukung program anak berbakat di sekolah, misalnya dalam mencari mentor, membantu pelaksanaan program anak berbakat, dan dapat membantu mengajar jika memiliki keahlian tertentu.
     Dalam modelnya tentang Persimpangan Kreativitas, Amabile menekankan bahwa keberhasilan dalam perwujudan kreativitas ditentukan oleh tiga faktor yang saling berkait, dan titik pertemuan antara ketiga faktor inilah yang menentukan keunggulan kretif, yaitu pertama keterampilan dalam bidang tertentu, keterempilan berpikir dan bekerja kreatif, dan motivasi intrinsik. Ia mencontohkan cirri-ciri motivasi intrinsic dan ciri-ciri motivasi intrinsik.
           



Referensi
Ali, Muhammad, Muhammad Asrori. 2011. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT.Bumi Aksara.
Bailess, Frederick. 2004. Hidup Kreatif Di Zaman penuh Problem. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Campbell, David. 1986. Mengembnagkan Kreativitas. Yogyakarta : Kanisius.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Semiawan R,conny. 2010. Kreativitas Keberbakatan. Jakarta: PT Indeks.
http;//12095mrh.blogspot.com/2013/10/peranan-keluarga-sekolah-masyarakat_15.html.




0 komentar:

Posting Komentar

 

Find Me :)

Follow Twitter Add Facebook

Páginas vistas en total